Rabu, 30 Januari 2019
Program Sosial - Ambulan
Komite Kemanusiaan Indonesia tidak melayani pemindahan seorang pasien dari sebuah rumah sakit untuk dirujuk ke rumah sakit yang lain. Karena rujukan pasien yang sakit ke rumah sakit yang lain, biasanya sudah ditangani oleh rumah sakit itu sendiri dengan prosedural yang sudah tetap.
Dalam pelayanan pasien ini ada dua katagori:
1. Untuk para dhuafa, pelayanan bersifat gratis dan tidak dipungut bayaran.
2. Untuk pasien yang mampu, maka dipungut biaya untuk perawatan mobil dan pembiayaan operasional ambulan, seperti biaya sopir, bahan bakar, biaya tol dan lain sebagainya.
Selain pelayanan di atas, ambulan juga digunakan untuk membantu masyarakata yang sedang kena musibah; seperti banjir, gempa bumi, korban erupsi.
Dalam pelayanan ambulan ini, Komite Kemanusiaan Indonesia siap kerjasama dengan berbagai pihak dan lembaga yang memerlukan ambulan.
Program Komite Kemanusiaan Indonesia
Komite Kemanusiaan Indonesia memiliki beberapa program untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Program-program ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Pertama : Program Tetap
Kedua : Program Insidental
Program utama dan program tetap adalah program utama yang dilakukan oleh Komite Kemanusiaan Indonesia ( K K I ) sepanjang tahun.
Sedangkan program insedentil adalah program yang dilakukan oleh Komite Kemanusaan Indonesia ketika ada permintaan dari donor atau dari satu kondisi tertentu.
Berikut ini bisa diberikan penjelasan singkat:
- 1. Program Pemberdayaan Ekonomi
Kami menyediakan layanan untuk penggunaan mobil ambulan gratis bagi keluarga yang tidak mampu atau kaum dhuafa.
- 3. Bantuan Tanggap Darurat
Kami bekerjasama dengan donatur luar untuk membangun sarana ibadah (masjid) , sumur warga dan kelas untuk anak sekolah.
- 5. Kerelawanan
- 6. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Kontak Kami
Alamat :
Jl. Ceger Raya, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten 15223
Tel:
Kantor : (021) 73692104
Pelayanan Ambulan : Fajar Hudaya 089508954873 Aep 081282078686
Konfirmasi Donasi : 087875936892
Email:
i.humanitarian@gmail.com
Web: www.KemanusiaanIndonesia.org
Jl. Ceger Raya, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten 15223
Tel:
Kantor : (021) 73692104
Pelayanan Ambulan : Fajar Hudaya 089508954873 Aep 081282078686
Konfirmasi Donasi : 087875936892
Email:
i.humanitarian@gmail.com
Web: www.KemanusiaanIndonesia.org
Donasi Anda Untuk Korban Bencana
An " Yayasan Kemanusiaan & Kesejahteraan Indonesia "
BANK CENTRAL ASIA ( BCA )
Nomor Rekening: 4740 51 3333
BANK MUAMALAT
Nomor Rekening: 311.001.5736
BANK BSM
Nomor Rekening: 000 0000 000
Hadir Untuk Kemanusiaan
Musibah datang tanpa kehendak kita, kehancuran akibat bencana alam bukan kehendak kita. Begitu juga kemiskinan mendadak akibat bencana yang melanda juga bukan kehendak kita.
Berbagai bencana yang terjadi di mana saja hakikatnya adalah musibah kemanusiaan, baik untuk bangsa kita sendiri maupun bangsa-bangsa lain di dunia. Karena itu ketika suatu daerah ditimpa bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, badai yang merusak berbagai fasilitas apalagi menelan korban manusia, maka getaran kepiluan dan kepedihan melihat jasad-jasad kaku terbakar hangus, tertimpa bangunan, terasa menyeluruh pada setiap orang yang mendengar dan menyaksikan.
Empati dan simpati terbangun seketika. Terwujud rasa kepedulian yang luar biasa dari setiap orang. Semua bergegas memberikan bantuan, baik moril maupun dengan materi.
Kondisi di atas merupakan salah satu sisi kemanusiaan yang positif sehingga perlu terus dijaga dan dikembangkan, bukan hanya pada waktu terjadi bencana, akan tetapi harus melekat menjadi karakter yang inheren melekat pada setiap diri manusia. Manusia menjadi makhluk yang saling mengasihi, menyayangi, saling membantu, dan saling menghargai. Bukan saling menjegal, saling memfitnah, saling melukai, bahkan saling membunuh. Barang siapa saja yang membunuh seseorang sama dengan membunuh seluruh manusia. Sebaliknya siapa saja yang menyebabkan kehidupan seseorang sama dengan menghidupkan semua manusia.
Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) yang dari awalnya terlahir karena kepedulian banyak orang terhadap para korban bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004, masih terus melakukan kepedulian sosial bersama para relawannya. Terutama dalam masalah rescue, penyiapan relawan untuk terjun memberikan bantuan di tempat bencana. Kemudian menyalurkan bantuan di awal kejadian bencana.
Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) dalam aktivitasnya memang mengalami fluktuasi, karena memang bekerja berdasarkan peran masyarakat dan dana mereka. KKI menjadi salah satu fasilitator masyarakat yang ingin membantu orang yang peduli untuk memberikan kepedulian kepada orang-orang yang sedang mendapatkan musibah.
Diantara orang yang peduli dengan musibah adalah orang-orang yang ingin menjadi relawan untuk menolong orang-orang yang sedang kena bencana. KKI merekrut mereka, menjadi fasilitator untuk memberikan pelatihan-pelatihan tentang kerelawanan dengan berbagai instansi dan lembaga-lembaga lain yang kompeten dalam hal ini.
Untuk orang-orang yang ingin membantu dengan materi, KKI menyalurkan bantuan tersebut kepada yang sedang kena bencana.
KKI siap untuk kerjasama dengan berbagai lembaga kemanusiaan dalam rangka memberikan kepedulian kepada orang-orang yang mendapatkan musibah dan bencana.
Kami meyakini, hanya dengan saling memberikan kepedulian, masalah kesulitan akan bisa diselesaikan. Tanpa kepedulian, maka manusia akan sempit dengan kesendiriannya, sekalipun dalam kemewahan. Wassalam
Berbagai bencana yang terjadi di mana saja hakikatnya adalah musibah kemanusiaan, baik untuk bangsa kita sendiri maupun bangsa-bangsa lain di dunia. Karena itu ketika suatu daerah ditimpa bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, badai yang merusak berbagai fasilitas apalagi menelan korban manusia, maka getaran kepiluan dan kepedihan melihat jasad-jasad kaku terbakar hangus, tertimpa bangunan, terasa menyeluruh pada setiap orang yang mendengar dan menyaksikan.
Empati dan simpati terbangun seketika. Terwujud rasa kepedulian yang luar biasa dari setiap orang. Semua bergegas memberikan bantuan, baik moril maupun dengan materi.
Kondisi di atas merupakan salah satu sisi kemanusiaan yang positif sehingga perlu terus dijaga dan dikembangkan, bukan hanya pada waktu terjadi bencana, akan tetapi harus melekat menjadi karakter yang inheren melekat pada setiap diri manusia. Manusia menjadi makhluk yang saling mengasihi, menyayangi, saling membantu, dan saling menghargai. Bukan saling menjegal, saling memfitnah, saling melukai, bahkan saling membunuh. Barang siapa saja yang membunuh seseorang sama dengan membunuh seluruh manusia. Sebaliknya siapa saja yang menyebabkan kehidupan seseorang sama dengan menghidupkan semua manusia.
Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) yang dari awalnya terlahir karena kepedulian banyak orang terhadap para korban bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004, masih terus melakukan kepedulian sosial bersama para relawannya. Terutama dalam masalah rescue, penyiapan relawan untuk terjun memberikan bantuan di tempat bencana. Kemudian menyalurkan bantuan di awal kejadian bencana.
Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) dalam aktivitasnya memang mengalami fluktuasi, karena memang bekerja berdasarkan peran masyarakat dan dana mereka. KKI menjadi salah satu fasilitator masyarakat yang ingin membantu orang yang peduli untuk memberikan kepedulian kepada orang-orang yang sedang mendapatkan musibah.
Diantara orang yang peduli dengan musibah adalah orang-orang yang ingin menjadi relawan untuk menolong orang-orang yang sedang kena bencana. KKI merekrut mereka, menjadi fasilitator untuk memberikan pelatihan-pelatihan tentang kerelawanan dengan berbagai instansi dan lembaga-lembaga lain yang kompeten dalam hal ini.
Untuk orang-orang yang ingin membantu dengan materi, KKI menyalurkan bantuan tersebut kepada yang sedang kena bencana.
KKI siap untuk kerjasama dengan berbagai lembaga kemanusiaan dalam rangka memberikan kepedulian kepada orang-orang yang mendapatkan musibah dan bencana.
Kami meyakini, hanya dengan saling memberikan kepedulian, masalah kesulitan akan bisa diselesaikan. Tanpa kepedulian, maka manusia akan sempit dengan kesendiriannya, sekalipun dalam kemewahan. Wassalam
Langganan:
Postingan (Atom)